Kamis, 09 April 2009

Senayan City (Jak-Sel)


Mal yang branded abis. Mewah dan exclusive. Letaknya di Jl. Asia Afrika- Jakarta Selatan. Kemarin Sabtu tgl 21 Maret aku ke sini. Terus terang, ini pertama kalinya aku mengijakkan kaki di Senayan City. Kalo gak ada temanku yang ulang tahun dan pengen traktir kita-kita makan, mungkin masih belum akan kenalan dengan mal ini.

Kami ber-tiga nyampe jam 2 an diantar ama driver. Jadi tau-taunya udah di depan lobi mal. Rencana sih mau makan di resto The Duck King di lantai 4. Emang perut udah lapar. Tapi kita masih nunggu seorang teman lagi, yang nanti akan nyusul kesini. Ya….gimana dong? Gak mungkin kita makan duluan kan. Teman kami yang satu itu katanya lagi di kantor bagiin gaji. Jadi gak boleh kita suruh tinggal. Kesian ama yang lagi nunggu gajian. Mau gak mau, kita yang cuma lagi nunggu makan, harus bersabar.

Daripada bengong, kita masuk ke Debenhams yang ada di lantai Ground sampai dengan lantai 3. Dept store kelas atas. Rencananya cuci mata doang sambil nunggu teman, tapi yang namanya ibu-ibu, gak sah jalan-jalannya kalo gak bawa tentengan. Setelah temanku yang berulang tahun berhasil membawa kantong plastik berisi sepatu dan aku mendapatkan Scrabble yang sudah diincar sejak lama, kami meneruskan perjalanan melewati toko-toko sebelahnya di lantai 3 sambil larak lirik. Ada Samuel & Kevin, Rip Curl, Hush Puppies, Clarks, Gosh, Kidz station, beberapa toko yang menjual alat kesehatan, Toko buku Gunung Agung, Marie Claire dan Orange. Nah di orange ini, mulai kambuh lagi deh penyakitnya. Baju-baju dicobain, alhasil ya…… nambah lagi bawaan. Bahkan ketika melewati Sox Gallery, mampir juga beli sarung tangan untuk nyetir. Takut tangannya pada hitam. Matahari kan punya sisi baik dan sisi jahatnya lho.

Ah……akhirnya setelah capek jalan, kami mutusin untuk nunggu di Duck King aja sambil liat-liat menu dan sekalian pesan duluan. Takutnya kalo hari Sabtu gini penuh dan gak dapat tempat duduk. Emang sih, rame banget. Rupanya ada discount 50% untuk pengguna kartu kredit HSBC. Dan setelah hampir setengah jam kami menunggu, datang juga temanku yang satunya walaupun dia sempat nyasar.

Di lantai 4 ini ada beberapa resto seperti Sushi-Tei, Hok-Ben, dan Angus. Tapi pusatnya makanan ada di lantai 5. Ada Food Studio juga restaurant & café. Bioskop XXI dan Time Zone dilengkapi di sini. Lantai 6 katanya ada International Dental & Medical Care beserta fitness Centre.

Selesai makan, kami perlu olahraga sedikit untuk pembakaran kalori yang sudah masuk ke perut. Jadi harus jalan-jalan, sambil menunggu lapar lagi supaya bisa ditraktir makan sekali lagi. Dasar ibu-ibu, maunya langsing tapi hobby kok makan. Turun ke lantai 2, kami menemukan Charles & Keith, G2000, Giordano, Levis,Puma, silhouette Designer House, U2, dan banyak toko perhiasan.

Di lantai 1 ada Zara, roul, Armani, Marks & Spencer, Guest, Bebe, Andrew’s Tie dan beberapa optic. Sedangkan di lantai Dasar Ada Versace, Calvin Klein, Ted Baker, Gucci dan beberapa produk branded lainnya.

Ah…. Rupanya setelah naik turun escalator, kami jadi haus. Cari tempat untuk santai dulu. Turun lagi deh ke LG. Di sini banyak Café & counter Pastry. Pilihan jatuh pada J.Co. Kami pilih tempat duduk di sofa dan memesan Thai Tea yang disuguhkan dengan Donut khas J.Co. Asyik ngobrol sampe tau-taunya sudah malam. Kami pun cabut pulang setelah ditraktir dua kali. Walaupun malam minggu, jalanan Jakarta kali lancar.

Mall Puri Indah (Jak-Bar)

Pada hari Selasa tgl 10 Maret 2009, begitu anakku pulang sekolah, kujemput dan kami langsung menuju ke Mal Puri Indah. Walaupun aku belum tau persis letaknya, tapi nekad aja. Kan bisa tanya-tanya di jalan. Tujuannya memburu buku di Toko Buku Gramedia yang sedang menggelar Re-Launching dengan memberikan discount 30% untuk semua produk kecuali elektronik. Kebayang gak sih? Semua buku ….. discount 30%!!! Waw!!!

Sesampainya di Mal Puri Indah yang ternyata terletak di dalam kompleks Puri Indah-Jl.Puri Agung, Jakarta Selatan, kami langsung menuju sasaran di lantai 1. Wah…….. rame banget. Ya…. Aku jadi rada panik gitu. Takut kehabisan. Ha ha…. Padahal kan stock pasti banyak, namanya juga lagi kasi discount, gak mungkin kalau gak diantisipasi dengan menyediakan jumlah buku yang lebih banyak dari biasa. Selain hobby shopping, aku pencinta berat buku. Jadi seperti orang kesurupan aja. Semua buku mau dibeli.

Setelah 2 1/2 jam mengumpulkan buku-buku yang diincar, akhirnya dapatlah novel tebal-tebal sekitar 20 buku. Kepengen lebih sih, tapi kartu kreditnya bisa jebol nih. Lagian udah jam 7 malam. Pengen cari makan dulu. Kami naik ke lantai 2 tempat semua restoran berkumpul. Ada Platinum, Gokana Teppan, A&W, Fiesta Steak, Red Bean, I-Crave. Lengkap juga. Akhirnya kami pilih makan ayam goreng aja, yang gampang.
Walaupun mal nya gak terlalu besar, tapi bagus. Makan aja diiringin life music organ. Dan untuk anak-anak ada Fun World, gak jauh dari area makan. Pengen nonton? Bioskop ada di lantai ini juga.

Selesai makan dengan menenteng 3 kantong plastik yang sangat berat berisi buku, kami turun ke lantai dasar yang hall nya dipake untuk pameran berbagai jenis produk. Di lantai ini ada Ace hardware, Hero Supermarket, Giordano, Cool Kids, Reebok, Body Shop, Sport Station dan segera dibuka Crocs. Keris Department Store, menempati lantai dasar juga lantai 1nya.

Duh, berat banget nih tentengan. Mau pulang aja. Parkiran ada di lantai basement, jadi kami turun dengan lift. Sebetulnya malas juga tadi mau parkir di basement, tapi parkiran di depan gedung sudah penuh. Mau gak mau harus masuk ke sini. Emang sih di dalam parkiran sangat luas. Satu lantai full sebesar luasnya mal.

Mall Taman Anggrek (Jak-Bar)

Mal mewah pertama di Jakarta ini terletak di Jl. Let.Jen.S.Parman Kav 21 Slipi, Jakarta Barat. Walaupun sekarang sudah banyak sekali mal sekelas dengan Mal Taman Anggrek atau bahkan lebih, tapi sampai saat ini masih satu-satunya mal yang memiliki arena untuk Ice skating – Sky Rink yang terletak di lantai 3.

Hari ini Minggu tanggal 15 Maret 2009. Kami berangkat ke MTA pukul 1 siang, sepulang gereja, karena putriku janjian ketemu bekas teman sekolahnya yang datang dari Bali. Sebetulnya aku belum pernah nyetir sendiri ke sana, tapi nekat aja. Toh jalanan sepi, karena hari Minggu. Ternyata kami tidak sampai tersesat. Sesampai di sana, parkirnya yang bikin deg-degan. Padat, walaupun di setiap lantai ada tempat parkirnya. Bayangin, dari P1 sampai dengan P12. Ternyata ramenya karena di hall sedang ada acara dari produk sabun mandi Lux.

Setelah mengantar anakku ketemu dengan temannya, aku jalan sendiri. Keliling mal cuci mata. Dulu ketika baru diresmikan, aku datang dan terkagum-kagum dengan detil designnya yang cantik. Ada air terjun di bagian dalam begitu kita masuk melewati pintu putar. Jadi bukan pintu geser seperti pada umumnya. Kalau kita lupa melangkah ke luar, bisa-bisa terjebak berputar-putar. Begitu megah karena pandangan dari pintu masuk adalah void setinggi 6 lantai yaitu dari lantai dasar sampai ke plafonnya yang berbentuk kubah. Sepanjang kiri kanan lorong dari marmer, diletakkan pot bunga besar. Betul-betul indah. Apalagi kalau akhir tahun. Pohon Natalnya biasanya yang paling ditunggu pengunjung. Bagus, besar dan tinggi sekali.

Produk yang dijual di sini juga branded semua, seperti Guess, Next, Giordano, Aigner, Samuel & Kevin, Montblanc, Puma, Gaudi, Mango, Zara, Elle, Marks & Spencer, yang tersebar di semua lantai, dari lantai dasar sampai dengan lantai 2. Di lantai dasar terdapat toko buku Gramedia, Starbucks Coffee dan J.co selain toko pakaian. Tenant besar Matahari dept store menempati 4 lantai, dari dasar sampai dengan lantai 2. Metro Dept Store ada di lantai UG,1 dan 2.

Arena bermain ada Time Zone di lt.2 dan 3. Restoran di lantai 2 dan 3. Sedangkan food court Dapur Anggrek ada di lantai 4, sama dengan lantai yang dipakai untuk Bioskop Anggrek XXI dan home furnishing centre. Ya…… intinya sih, seperti mal pada umumnya, semua jenis produk ada, kalau disebutkan satu persatu kebanyakan. Namanya saja mal, tempat yang mau belanja maupun yang iseng sekedar jalan-jalan menikmati hari libur.

Setelah capek keliling, akupun duduk di dekat hall menikmati pertunjukan yang masih berlangsung. Cuma berisik sekali. Kenapa ya, musiknya mesti di setel kencang sekali, sehingga penyanyinya jadi seperti tenggelam suaranya? Seharusnya kan, vokalis yang mesti menonjol, karena membawakan pesan dari lagu yang dinyanyikan. Ah….. pasti pemain bandnya takut kesaing sama vokalisnya. Biarin aja deh. Sambil nunggu anakku selesai bernostalgia sama teman bulenya yang datang jauh-jauh dari Bali, aku sibuk ngelarak-lirik orang yang lalu lalang. Asyik juga.

LTC Glodok (Jak-Bar)

Lindeteves Trade Center adalah trade center yang modern dan lengkap dalam menjual tools (peralatan teknik), listrik, spareparts, audio video, handphone, computer dan elektronik di Jakarta. LTC berlokasi di Jl. Hayam Wuruk 127 (persis di sebelah Glodok) yang merupakan salah satu urat nadi perdagangan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Gedungnya khas warna merah dan kuning menyala, bersebelahan dengan The Food Place dan Jayakarta Tower.

Di lantai Upper Ground ada AJBS Fastech, toko yang khusus menjual baut dan mur. Toko besar dengan luas 715 meter persegi, berwarna kuning, cerah serta di sekeliling dindingnya dihiasi tampilan neon box dengan desain produk menarik, bahkan menerima pesanan pembikinan baut dan mur sesuai dengan kebutuhan. Tersedia baut dan mur untuk komputer, furniture, sepeda, mobil, segala mesin industri kecil dan besar, kapal laut atau pesawat terbang. Memiliki variasi item berkisar 16.000 hingga 30.000 item. Dijual secara retail dan partai.

Giant supermarket berada di lantai 1 dan food court di lantai 2. Jika ingin mencari hiburan, naik saja ke lantai 6. Gedung ini selain dipergunakan untuk pusat perdagangan, juga ada Sun City Hotel dan Executive Club. Area parkir sangat luas.

Asemka (Jak-Bar)

Asemka yang biasa disebut orang Pasar Pagi Asemka adalah daerah perdagangan yang sudah cukup tua. Sebetulnya kalau kita menyusuri jalan di samping Pasar Glodok Jaya, kita akan sampai di Asemka. Kalau tidak macet dan menggunakan mobil, dalam waktu 5 sampai 10 menit kita akan sampai di sana. Jadi kalau sudah selesai belanja di glodok dan masih punya banyak waktu, kita bisa jalan kaki ke Asemka. Daerah ini terdiri dari beberapa bagian pusat perdagangan yang nempel jadi satu. Ada Pasar pagi, Petak Baru, Perniagaan dan gedung Asemkanya sendiri. Jadi kalo keliling di sini, akan menemukan semua tempat itu. Nyambung jadi satu.Apa yang dijual di sini? Untuk pencinta shopping pakaian, di sini memang bukan tempatnya. Di daerah ini, diperuntukkan bagi para pedagang dan pengusaha garmen. Tapi kalau kita mau membeli dalam jumlah banyak, misalnya untuk pesta atau acara amal, kita bisa hunting di sini. Harganya? Jangan dibandingkan di mall! Bisa nangis kalau ternyata udah keburu beli di mall. Ya……..namanya juga harga untuk dijual lagi, pastilah murah supaya yang beli nanti dapat untung juga.

Nih, daftar barang-barang yang dijual secara grosir di sini:
- Mainan anak-anak dari yoyo sampe robot bahkan scrable bisa ditemukan di sini. Kolam renang plastik berikut perlengkapan renang lainnya juga ada. Betul-betul murah semuanya. Barang-barang yang dijual oleh abang-abang keliling, atau yang mangkal di sekolah, pedagang kaki lima, juga toko-toko mainan, kebanyakan asalnya dari sini. Jadi kalo ada rencana merayakan pesta ulang tahun anak, atau sekedar ingin membeli stock kado bagi temannya anak yang ulang tahun, cari aja di sini. Harganya gak bakal mengecewakan.
- Asesoris untuk perempuan, anak-anak maupun ibu-ibunya. Jepitan rambut, bros, gelang, bando, ada semua. Dari yang bahan plastik sampe yang batu kristal.
- Bunga imitasi yang dijual di sini, sama dengan tempat lain. Yang beda Cuma harganya. Murah tapi belinya mesti grosir.
- Beads/batu manik-manik yang biasa dirangkai jadi tempat tissue, vas bunga dan bunganya atau bahkan tas. Cara jualanya, ada yang ditimbang, ada yang berdasarkan per biji. Kalo kita beli bahannya, akan diajarkan cara merangkainya. Banyak remaja dan ibu-ibu yang duduk di sana sambil belajar merangkai. Asyik juga, lokasinya cukup adem karena letaknya di dalam.
- Sandal murah banyak sekali. Persisnya di jalan perniagaan Timur. Agak di belakang dari pasar pagi asemkanya. Ini adalah sandal yang dijual di kaki lima yang biasanya murah sampai kita terheran-heran. Tapi di sini lebih murah lagi, karena grosir.
- Alat tulis kantor belinya juga secara grosir. Lebih murah dari toko buku. Sudah pasti.
- Perlengkapan bayi plus kaos kaki dan sejenisnya. Pedagang di mal banyak yang beli barang dagangan di sini, karena kebanyakan produk dari importer langsung.
- Perlengkapan garment. Dari mesin sampe kancingnya bisa dicari di sini. Keliling saja dari Jl. Asemka sampe Jl. Perniagaan.

Sebetulnya masih banyak produk lain, Cuma tidak terlalu mencolok jumlah penjualnya. Aku kemarin ke sana aja sampe ngeborong segala macam mainan dan asesoris. Tapi memang sih, panas banget, soalnya sebagian besar areanya terbuka. Padat, berisik, dan panas. Itulah capek yang harus dibayar untuk mendapatkan barang yang sama dengan yang dijual di mall tapi harganya murah banyak. Tentu saja tidak ada barang branded di sini. Tempat istirahat juga tersebar. Makanan dan minuman dijual sepanjang jalan. Yang jelas makanan tradisional semua.

Pinangsia (Jak-Bar)

Untuk ke Pinangsia, ada dua jalan. Pertama, kalau langsung dari rumah, selain bawa kendaraan sendiri atau naik kendaraan umum, kita dapat naik kereta api jurusan Kota. Nah, Stasiun Jakartakota itu persis adanya di ujung jalan Pinangsia ini. Jalan kedua, kalau lagi jalan2 di Glodok Plaza, bisa keluar dari pintu belakangnya, maka akan sampailah di Pinangsia ini.

Apa sih istimewanya Pinangsia? Bagi yang lagi membangun dan renovasi rumah atau sedang dekor kantor, di sinilah tempatnya untuk mencari segala kebutuhan. Dari yang berat dan besar sampai yang kecil dan ringan. Keramik, genteng, lis profil, closet, furniture, kunci, engsel, tempat sampah, gantungan baju, wastafel, lampu hias, bahkan stiker untuk pelapis lemari beraneka motif dapat ditemukan di sini. Pokoknya, one stop shopping untuk segala kebutuhan bangunan dan furniture .

Glodok Plaza (Jak-Bar)

Letaknya di belakang Harco Glodok. Gedungnya besar sekali. Kalau jalan di sini. Bisa tersesat karena pintunya banyak. Jadi bisa-bisa masuknya dari depan, tau-tau keluarnya dari samping. Di sini, barang-barang yang dijual juga hampir sama dengan di Harco. Tapi tidak sepadat di situ. Kan mallnya besar. Intinya, untuk mendapatkan segala macam keperluan Listrik dan elektronik serta hardware lainnya, tempatnya di Glodok.

Sound system, kamera, TV, barang elektronik dan listrik untuk rumah tangga sampe kantor2, building material dan produksi, lengkap di sini. Computer City di lantai 2 dan di atas mal ada Hotel Grand Crown. Tentu saja food court dan entertainment juga ada. O ya, soal makanan, di pinggiran mal, ada deretan kios-kios yang menjual makanan khas Indonesia. Kami tadi makan Soto Tangkar dan gado-gado. Makanan lainnya, ada gudeg, sate solo, soto ayam, dan lain-lain.
.

Harco Glodok (Jak-Bar)

Dekorasi di sini tidak semeriah di Pancoran, tapi suasananya sama saja heboh. Karena di sini tempatnya elektronik, jadi lagu-lagu imlek terdengar di mana-mana. Mal ini adalah pusat elektronik yang padat sekali sampai ke depan jalanan di sekitarnya. CD bajakan paling banyak di sini, sampe-sampe CD film dengan cover untuk 17 th ke atas, dipajang di mana-mana di emperan. Sudah sering dirazia, tapi yang namanya kalo mendatangkan untung, tetap aja dijual, walaupun dengan resiko disita.

Di sini, setiap sudut tempat dimanfaatkan, makanya jadi kesannya padat sekali. Jalan juga kadang-kadang senggol-senggolan. Sampe di tepi jalan depan mall juga dijadikan tempat jualan. Makanya macet sekali kalau siang. Di kiri kanan mall juga banyak yang menjajakan dagangan hanya dengan beralaskan meja atau tikar. Di sini adalah gudangnya sparepart, alat-alat listrik, elektronik, dan tools. Bahkan anakku beli kamera juga di sini. Lebih lengkap dan lebih murah. Cuma katanya mesti hati-hati ama mutu barangnya. Yang penting mesti ngerti barang deh. Teliti sebelum membeli!

Pancoran (Jak-Bar)

Begitu menginjakkan kaki di jalan samping Pasar Glodok Jaya, maka sampailah di jalan Pancoran. Dulu jalanan ini yang cukup lebar ditutup bagi kendaraan karena dipergunakan para pedagang kaki lima yang menjual pakaian, buah-buahan, makanan, bahkan tukang obat keliling. Tapi sekarang sudah dibersihkan dan kendaraan dapat melintas di sini dan para pedagang itu sekarang memanfaatkan koridor di depan toko. Jika ingin membeli buah-buahan dari pedagang kaki lima itu, berhati-hatilah! Ada beberapa penjual yang timbangannya tidak akurat. Coba aja, kami bermaksud untuk membeli duku. Emang lagi musim. Begitu ditimbang, katanya 3 kilo. Padahal dukunya cuma dikit, gak sampe 2 kilo kali’. Begitu kami protes, apa coba yang dilakukan penjualnya yang mbak-mbak itu? “Bentar pak, ada kok timbangan yang benar, timbang ulang aja”. Gila ya. Terang-terangan lagi. Gak tau malu. Nipu kok bangga. Udah aja sekalian kami gak mau beli dan langsung pergi aja. Eh……. Dia malah marah-marah. Kelewatan! Cari duit kok kayak gitu. Dikirain semua orang bisa dikibulin kali. Jadi kalau mau belanja, di kios-kios dan toko aja.

Jalan Pancoran ini tembus sampai ke Asemka. Di situ ada Pasar Pagi Asemka, tempat grosir bahan konveksi dan asesoris.

Pada saat-saat seperti ini jalan menjadi penuh dengan dekorasi. Angpau( kantong merah), Lampion, pohon bunga Mei Hua, Pohon Jeruk imitasi, kue dan manisan untuk perayaan, dan alat-alat sembahyang. Wah…….. meriah sekali. Di deretan kanan jalan, adalah toko obat cina yang paling lengkap di Jakarta. Banyak sekali dan berderet. Makanan khas cina, pernak-pernik, bahkan mangkok dan panci model jadul juga masih dapat di temukan di daerah sini. Untuk pengunjung dari Luar kota, tersedia hotel-hotel yang menyatu dengan toko-toko di sepanjang jalan.

Gedung Chandra dan Gloria terletak di jalan Pancoran ini. Seperti juga Pasar Glodok Jaya, mereka menjual, pakaian, cd, toko jam, perlengkapan rumah tangga, asesoris, sepatu dan segala macam keperluan yang kita butuhkan. Pertokoan di daerah ini semuanya bukan gedung baru. Tapi cukup teratur walaupun padat.

Setelah jalan-jalan menikmati suasana imlek dan keperluan sudah terbeli, kami nyebrang ke Harco Glodok.

PASAR GLODOK JAYA (Jak-Bar)

Tanggal 23 Januari 2009 kami jalan ke Pancoran. Pengen menikmati suasana imlek yang akan dirayakan tanggal 26 Januari ini. Kami masuk ke gedung Pasar Glodok Jaya, Jl. Medan Glodok Selatan, Jakarta Barat. Parkirnya sampai ke lantai paling atas, 7A. Dari volume kendaraan yang diparkir, dapat dipastikan, orang yang berseliweran pasti padat sekali. Setelah parkir, kami turun ke lantai G. Mal ini, hampir seperti mal pada umumnya. Menjual segala jenis barang. Dan karena kami punya tujuan untuk membeli manisan, obat cina dan asesoris imlek, maka kami ke luar dari gedung dan membaur dalam keramaian.

MKG / MAL KELAPA GADING-LA PIAZZA (Jak-Ut)

Mal ini adalah mal yang paling ekspansif. Pertama yang ada hanya MKG1, terus dikembangkan dengan membangun MKG2, dan MKG3. Sekarang sudah ada MKG4 (atau disebut juga MKG5, karena katanya angka 4 tidak hoki menurut feng shui).

Sepertinya mereka mengicar pasar yang berbeda di setiap mal. Di MKG1, kebanyakan produk yang ditawarkan, adalah produk kelas menengah. Tapi makin ke MKG2, dan MKG3, sudah produk branded semua. Produk pakaian aja udah yang seperti Marie Claire, Salt N pepper, Guess, Giordano, Mango, Elle, sampe Louis Vouiton.
Interior juga beda. Kalo ke MKG3 kesannya lebih mewah dengan kios yang besar-besar. Produk-produk bakery seperti J.co dan Bread Talk, atau tempat nongkrong mahal seperti Starbucks Coffee adanya juga di bagian ini.

Di MKG1 ada pojok busana, Farmers Market yang menjual kue-kue jajanan pasar dan ada supermarketnya. Di depannya ada The Food Sensation (food court). Oh ya, ada satu toko yang cukup antik, sebetulnya restoran juga sih. SAGOO. Di sini dijual mainan, cemilan kue dan permen, perabot sampai bedak jadul. Kayaknya kita kembali ke jaman dulu. Mungkin ada anak-anak yang belum pernah melihat barang-barang yang dijual di sini. Ada permen yang namanya “telur cicak”. Permen yang dalamnya isi kacang kedele, bulat, kecil dan warna warni. Serupa dengan telur cicak. Ada kapal-kapalan dari kaleng yang dijalankan dengan minyak sayur atau alat masak-masak dari kaleng. Untuk yang sudah ibu-ibu tentu seperti kembali ke masa kecil. Menu makanannya juga jadul. Pasti seru, walaupun aku belum coba.

Karena ada tugas yang mengharuskan aku ke Gramedia, maka aku tidak berlama-lama cuci matanya. Akhir Maret kemarin, ada re-launching Toko Buku Gramedia di MKG2 lt 2. Discount 30% untuk semua item kecuali elektronik. Menyusul beberapa Gramedia yang sudah memberi discount 30% sebelumnya. Wah…. Bisa kebayang dong? Gimana para pencinta buku kesenangan. Termasuk aku, langsung memborong semua novel yang sudah aku tuliskan dalam daftar yang panjang. Duh……..ramenya! Mau cari buku saja susah. Begitu misi selesai, langsung aja aku keluar.

Dari MKG1 lantai 2, kita bisa jalan ke La Piazza. Ini adalah mal yang khusus diperuntukan bagi yang mau bersantai sambil ngobrol. Banyak sekali tempat makan. Setiap restorannya dibentuk seperti kafe. Masing-masing dengan ciri khasnya. Dan ada tempat fitness yang cukup besar di sini, Celebrity Fitness. Dari atas mal ini, kita bisa melihat pemandangan di bundaran Kelapa Gading yang sering padat sekali.

Mal buka jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Selalu rame. Akhir minggu pasti macet dan parkiran penuh, walaupun dengan tempat parkir yang sangat luas. Sampai saat ini, MKG adalah mall yang paling rame di Jakarta Utara. Ini adalah Mall yang paling sering dijadikan tempat jalan-jalan, nongkrong, dan nonton di XXI para ABG dari wilayah ini dan sekitarnya.

ITC Roxy Mas (Jak-Pus)

Mal 5 lantai ini terletak di Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 Jakarta Pusat. Walaupun ada beberapa stand yang menjual pakaian atau sepatu, tapi pada dasarnya, disini adalah pusat Handphone terlengkap di Jakarta. Transaksi jual beli Handphone di sini tak pernah sepi. Dari keempat lantai yang digunakan untuk kios handphone, tentu saja, lantai dasar yang paling rame. Kebanyakan buka toko jam 10.30 pagi dan tutup sekitar 08.30 malam.

Kami ke sini 15 Pebruari 2009 yang lalu. Pengen jual handphone LG yang baru dipake 1 tahun. Garansi aja baru abis seminggu. Tapi setengah mati nawarinnya. Banyak yang gak mau terima. Bahkan ke counter LGnya sendiri gak berani terima. Emang sih kita udah coba jual ke tempat lain juga, tapi banyak yang menolak. Bingung juga ya? Akhirnya kami naik ke lantai 3 dekat tangga manual, ada satu kios yang terima hp apaaaa saja. Di etalasenya, disimpan banyak sekali handphone dan pda. Jadi kalo pengen jual handphone second, cari aja ke sini. Tokonya rame, tapi lupa namanya.

Bukan hanya handhone saja yang lengkap dijual di sini, tapi asesorisnya juga banyak sekali. Namanya aja pusat handphone.

Kebanyakan penjual handphone dari seluruh Indonesia, belinya juga di sini. Transaksinya satuan dan grosir, baru dan bekas, merk dan model apa saja. Harga di sini paling murah. Tapi keliling dulu, sambil ngecek harga dari satu kios ke kios lain. Ya…….. namanya pedagang, kalo bisa dapat untung gede, ngapain nyari yang kecil.

Di lantai 4 ada foodcourt, tapi kalo gak punya waktu untuk bersantai menikmati makanan, ada kok penjaja minuman berupa jus yang keliling menawarkan. Jadi sambil cari handphone gak akan kehausan.

Misi kami sudah terlaksana, dan bonusnya dapat handphone Blackberry second yang masih mulus dengan harga murah. He he, hasil membajak penjual yang mau jual ke kios. Gak apa-apa kan? Hukum penawaran, menjual dengan harga tinggi, membeli dengan harga rendah. Ya…. Tuh orang tentu saja lebih memilih jual ke kita dengan harga lebih tinggi daripada harga yang ditawar toko.

Udah deh, pulang aja sebelum kejebak Three In One.

ITC Cempaka Mas (Jak-Pus)

Letaknya di Jl. Letjen Suprapto, Jakarta Pusat. Areanya luas sekali. Sedangkan luas bangunannya sendiri hampir dua kali ITC Mangga Dua. Kalo dibandingkan ramenya, ya…….relatif. Di sini kalo dekat lebaran, ramenya minta ampun. Bagi yang tidak berkepentingan, jangan coba-coba ke sini di saat puasa. Mau nafaspun susah. Tapi kalo lagi hari-hari biasa memang agak sepi kecuali akhir minggu. Agak berbeda dengan sodaranya di mangga dua, yang tetap rame sepanjang tahun.

Banyak pengunjung yang berasal dari Bekasi, mencari hiburan ke sini. Walaupun namanya trade centre, tapi banyak kok yang sekedar ngadem atau cari makan di sini. Jaman sekarang, di manapun bisa dijadikan tempat hiburan. Jam buka 10 pagi dan jam 8 malam sudah mulai tutup.

Ok, coba kita bandingkan kedua ITC yang di cempaka dan mangga dua. Gak apa dong, biar tau harus ke mana kalo mau belanja sesuai dengan kebutuhan. Di Cempaka ini, produk yang dijual lebih spesifik ke busana muslim. Walaupun sekarang sudah banyak juga yang menjual produk fashion. Harga lebih murah, tapi produk kurang variatif. Kalo di mangga dua, dari yang 10 ribu an sampe jutaan ada. Kalo di cempaka, hampir merata kelasnya. Kesannya kios-kios di sini lebih teratur. Tidak sepadat di mangga dua yang di setiap sudut, dimanfaatkan untuk jualan.

Di lantai LG ada Carrefour Hypermarket dan toko buku Gramedia. Lantai 4 diperuntukkan bagi penjual Handphone. Dan juga ada yang menjual tekstil di lantai 5 dilengkapi dengan food court. Di lokasi yang sama, ada satu tailor tempat kami sering menjahitkan celana, namanya JEANS 2000. Letaknya agak ke sudut. Jahitannya cocok untuk anak-anakku. Katanya lebih rapi, ukuran pas dan bahannya bagus. Agak Konservatif sih. Memang tidak banyak persediaan jenis bahannya. Dan kalo gak bawa model, bisa-bisa jadinya jeans standar. Kalo jahit kan enakan model sendiri, jadi gak pasaran.

Yang paling enak di sini adalah gedung parkirnya. Luas dan lapang. Posisinya betul-betul sip. Adanya di sepanjang satu sisi mal, di mana kita bisa keluar masuk dari pintu yang cukup banyak dengan gampangnya karena pintunya dinomorin berurut. Jadi gak bakalan bingung. Asal ingat, kita tadi masuknya dari pintu nomor berapa. Kalo lupa……..? Ya nasib.

Atrium Senen (Jak-Pus)

Dulu, kalau mendengar nama Senen, rasanya udah males perginya. Apalagi mesti nyetir sendiri. Kayaknya agak serem aja. Kesannya, macet…..preman…. semerawut….. Tapi begitu aku pergi ke Atrium Senen belum lama ini, kesannya jadi lain. Dua minggu yang lalu aku ke sini, dan sekarang ke sini lagi karena ketagihan makanan Jepang di Ichiban Sushi. Sajiannya Oke, hargapun gak mahal. Mau tempat duduk lesehan ala Jepang? Tersedia juga. Mall nya buka jam 9 pagi dan tutup jam 9 malam.

Di samping mal ini ada Hotel berbintang Aston Atrium dan Hotel Oasis Amir. Bagi yang dari luar kota bisa sekalian nginap di situ. Mau belanja tinggal ke sebelah. Bahkan parkirannya nyambung. Alamat persisnya di Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta Pusat.

Di bagian dalam mal, hall nya berbentuk persegi panjang. Jadi kios-kios di kiri kanan dengan void melebar di tengah-tengah. Interiornya segar. Restorannya banyak banget dan bagus. Ada Platinum, KFC, Hokka Hokka Bento, Es teller 77, Chicken Story, Gokana Teppan, I-Crave, J.co Donut, Bakso Malang, dan Kopi Luwak. Pengen makan di food court? Ada Gud Fud. Dan di lantai Dasar Pintu 2, ada restoran Seafood dengan motto: Mutu bintang 5 Harga kaki 5 namanya D’Cost, ok juga dikunjungi.

Selain makanan yang banyak, juga ada dept store Matahari, Salon Johnny Andrean, dan kios-kios yang menjual pakaian fashion sejenis butik. Lantai 5 dipergunakan oleh penjual sparepart mobil dan untuk pemasangan ada di lantai atasnya lagi yaitu di Roof. Bengkel di mal? Iya. Memang kelihatan seperti mal biasa sih. Karena tidak ada kesan kotornya bengkel. Tapi memang kenyataannya ada bengkel yang banyak dan tersembunyi di lantai atas. Yang mau shopping ya shopping, yang mau permak mobil ya ada tempatnya. Anak-anak mau dikemanain? Ada kok arena bermainnya di basement. Lengkap. Yang pengen nonton bisa ke lantai 4.

Habis makan, aku jalan ke Studio 61. Itu toko pakaian. Ya……..jadi ngeborong lagi deh. Aku suka sih ama model bajunya. Udah langganan. Harga? Terjangkau banget. Udah lah. Semua udah didapat termasuk yang diluar rencana. Kita pulang ke rumah sekarang. Nonton TV terus tidur deh. Gak lupa gosok gigi.

Mangga Dua Square (Jak-Pus)

Mal yang sangat besar ini terletak di Tikungan Jalan Gunung Sahari dan Mangga Dua. Jadi kita bisa keluar masuk lewat 2 jalan ini. Ciri khas gedung adalah kombinasi warna biru dan kuning yang menyolok. Lambangnya tertera di paparan gedung berupa gambar 2 buah mangga yang berwarna merah dan kuning. Ciri khas dari bentuk mal ini adalah nuansa Cinanya yang kental. Mal dikelilingi ruko-ruko yang hanya buka di pagi hari. Sedangkan pada malam hari, jalanan di depan ruko dijadikan Pagoda Food Square yaitu kedai makanan dengan suasana khas Cina. Meja akan ditata di tengah jalanan. Kalau hujan? Gak usah kuatir! Ada tenda. Kedai makanan yang berjumlah sekitar 70 dan terbagi 2 di kiri kanan pintu masuk parkir ini dipasangi lampu merah di sekelilingnya dan musik selalu mengiringi saat kita bersantap. Makanan yang disediakan macam-macam. Suasananya cukup menyenangkan dengan angin malam sepoi-sepoi.

Selain kedai makan khas cina nya, mal ini juga banyak menjual barang-barang khas cina seperti asesoris batu giok, keramik cina, pengobatan herbal khas cina, perlengkapan minum teh, dan banyak lagi yang lainnya. Ini ada cerita dari tempat aku beli tea set untuk hadiah temanku. Aku ngobrol dengan penjualnya yang asli orang cina, tapi bahasa Indonesianya sudah cukup lumayan untuk sekedar bisa berdagang di Indonesia. Rupanya mereka tidak menyimpan barang-barang dagangan seperti pajangan dan keramiknya. Tapi mereka tidur di counter tempat berdagang. Jadi di dalam mal. Kebayang gak sih? Ketika mal tutup pada jam 10 malam, mereka tetap di dalam mal dan tidur di sana sampai pagi, lalu meneruskan kegiatan menawarkan barang dagangannya. Praktis ya? Bisa menjaga dagangannya sekaligus irit biaya sewa tempat tinggal.

Ada Restoran Sands International di lantai 5 yang memberikan discount 50% sepanjang waktu untuk santapan Dim Sum nya .Menunya banyak. Pelayanannya No. 1 deh. Ada pengalaman. Waktu akhir tahun kemarin, kami menjamu tamu di restoran ini. Maklum, para orang tua asia, jadi harus makan nasi. Kalau gak rasanya belum makan. Jadi aku pesanin nasi goreng, 1 orang 1 porsi. Ternyata begitu dihidangkan, kami melongo semua. Ampun deh, rupanya porsinya besar dan kalau makan nasi goreng itu, pasti menu dim sum yang kami pesan tidak termakan. Emang salahku juga sih gak nanya seberapa besar porsinya, karena selama ini kalau kami sekeluarga makan di sini, kami tidak pernah pesan nasi. Namanya Dim Sum, paling mentok makan bubur. Udah deh rame, saling menyalahkan. Pihak resto juga gak mengingatkan akan porsinya. Akhirnya sebagian nasinya dibungkus. Tapi ada yang istimewa dari layanan Sands. Pada akhir sajian, kami diberikan kue kukus gratis sebagai penghiburan. Wah……. Yang tadi agak kecewa, jadi senang lagi deh. Dan ternyata menu gratis itu enak. Jadi langsung ludes. Untuk yang suka karaoke, Sands juga menyediakan banyak sekali ruangan eksklusif di lantai atas.

Tempat-tempat makan yang lain tersebar di setiap lantai. Mulai dari GF ada es teler 77, Red bean dan KFC. Di LG ada Hanamasa, My Kitchen dan J.co. Di PB1 ada food Square, A&W dan Bakmi GM ada di lantai UG. Di lantai 3 ada Eaton dan food court.

Selain makan, kami akhir-akhir ini sering nonton di bioskopnya di lantai 3 Surya M2. Enak aja tempatnya. Gak mewah tapi oke. Cuma, jangan coba-coba bawa tentengan ke lokasi bioskop. Ada satpam yang siap memeriksa bawaan anda. Kalo ketahuan bawa makanan, akan disensor sama dia. Kan udah ada tulisan “Dilarang Membawa makanan dan minuman dari luar”. Bioskop ini penjagaannya termasuk yang ketat. Kalau mau bawa juga, ya umpetin di dalam tas tangan. He he he, jangan ketahuan ama satpamnya. Ya…… mudah-mudahan satpamnya gak baca tulisan ini. Kalau gak, jurus ini bisa ketangkap juga.

Biasanya setelah beli karcis, kami cuci mata ke bawah lagi. Ada 1 toko pakaian yang menjadi langgananku. Karena….. tau gak? Kaosnya ada yang 25 ribu, lengan panjang Cuma 30 ribu. Kualitas? Pasti dikirain tipis dan jelek ya? Coba aja datang sendiri. Pasti pada ketagihan juga. Nama tokonya Super Big Size. Kebanyakan kaos cowok. Suamiku ampe bilang, malu tau gak, tiap lewat, beli. Aku sih cuek aja, biar murah, tapi bagus kok. Sisa ekspor. Lagian kan beli, gak minta.

Di sini ada MG2 Factory Outlet. Ada 2 lokasi, salah satunya di lantai basement dekat Carrefur dan satunya lagi di UG. Kalau yang punya kartu anggota DSE Factory Outlet yang biasanya berlokasi di Puncak atau Bandung, di sini juga dapat digunakan untuk mendapat discount sebesar 10%. Sip kan, gak usah pergi jauh-jauh hanya untuk belanja produk FO. Sebagian besar produknya juga sama. Masih sodaraan kali ya.

Tak ketinggalan mainan anak-anak dan remaja. Cyber game Ayola di lantai 2 besar sekali dan perangkat yang digunakan benar-benar up to date. Ada ruang VIP dengan monitor yang sangat besar. Bisa lupa pulang kalo udah main, malah ada yang nginap kali. Di lantai PB 1, lantai 3 ada arena main untuk anak yang lebih kecil, Fun world. Di lantai 2 ada Arena Air soft gun.

Jalan-jalan di mal ini, rasanya legang, karena hall nya besar-besar dan jalannya juga lebar. Selain digunakan sebagai mall, gedung ini juga dipakai untuk Hotel Novotel.

Di lantai parkir ada Raja Bursa Mobil, tempat jual beli mobil bekas yang lumayan banyak jumlahnya. Setiap pedagang, memiliki kantor kecil di samping showroom mininya yang hanya bisa memajang beberapa unit mobil.